Selasa, 10 Maret 2015

Analisis SWOT Pariwisata Kotawaringin Timur (Kotim)


Tekad kuat Bupati Kotim, Bapak Supian Hadi, S.Ikom  untuk membangun Kotim menuju kota pariwisata harus disambut dengan  tangan terbuka oleh seluruh warga Kotim. Walaupun demikian, perlu kiranya dilakukan analisis SWOTnya.

Kekuatan
  1. Kabupaten Kotim memiliki berbagai keunikan obyek wisata sejarah, kota air, alam, dan arsitektur.
  2. Memiliki kekayaan alam baik hutan tropis, daerah pantai ataupun daerah pedalaman.
  3. Memiliki keragaman budaya dari berbagai suku yang tinggal di Kotim.
  4. Adanya kerajinan tangan yang bisa diproduksi dan dipasarkan di daerah ini.
  5. Memiliki ibukota kabupaten (Sampit) yang memiliki sarana yang memadai.
  6. Memiliki bandara dan pelabuhan laut dan dapat dicapai dari ibukota provinsi maupun kabupaten lain melalui jalan darat.
  7. Adanya promenade yakni di tepi sungan Mentaya sebagai asset pengembangan wisata air dan saat ini telah berkembang menjadi daerah komersial.
Kelemahan
  1. Tidak memiliki objek wisata yang terkenal secara nasional maupun internasional.
  2. Lokasi Kabupaten Kotim jauh dari pasar potensial wisatawan nusantara dari Jawa.
  3. Lokasi wisata yang ditawarkan relatif sulit dicapai karena terbatasnya prasarana seperti Ujung Pandaran dan Betang Tumbang Gagu. Perkembangan pariwisata relatif rendah.
  4. Belum didukung dengan keberadaan organisasi pengembangan pariwisata yang efektif.
  5. Kualitas dan kuantitas akomodasi terbatas.
  6. Sarana dan prasarana pariwisata relatif sedikit.
  7. Informasi kepariwisataan masih sangat minim mengenai obyek wisata yang ditawakan, transportasi dan fasilitas penunjang.
  8. Belum seriusnya pemerintah daerah menggarap pariwisata sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), sumber devisa, dan sumber pendapatan masyarakat.
Peluang
  1. Dengan asset wisata alam seperti kawasan pantai dan pedalaman merupakan peluang, apalagi jika dipromosikan melalui ekowisata.
  2. Potensial memiliki pangsa pasar nasional dan internasional.
  3. Memiliki asset daya tarik wisata minat khusus untuk bertualang di hutan tropis, menyusuri sungai, atau arung jeram di ulu sungai,
  4. Memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan merupakan kabupaten yang maju di Kalimantan Tengah.
  5. Merupakan satu-satunya kabupaten yang memiliki sejarah colonial Belanda di Kalimantan Tengah dan tercantum di website KITLV.
Ancaman/Tantangan
  1. Konsidi pantai yang mengalami abrasi sehingga menggeser garis pantai ke arah darat.
  2. Pariwisata menuntut kondisi infrastruktur yang baik untuk pengembangan pariwisata.
  3. Persaingan antar daerah. Daerah lain yang memiliki potensi yang relatif sama juga melakukan pengembangan pariwisata.
  4. Tuntutan pasar pariwisat akan kebersihan lingkungan merupakan tantangan pemerintah kabupaten dalam mengelola sampah.
  5. Berkurangnya kualitas lingkungan serta pelestarian sumber alam.
STRATEGI PENGEMBANGAN

1. Strategi Kekuatan-Peluang : Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
  • Pengembangan pelabuhan Sampit dan Dermaga ke Pedalaman.
  • Pengembangan bangunan bersejarah.
  • Pengembangan promenade tepi sungai dan menata permukiman di bantaran sungai.
  • Mengembangkan pengelolaan obyek wisata mulai dari bangunan  bersejarah, museum, wisata air dan pantai.
  • Pengembangan kerajinan tangan dengan mengorganisasi pengrajin dan mngapresiasi kreatifitasnya.
  • Penataan Kota Sampit sebagai kota wisata.

2. Strategi Kelemahan-Peluang : Mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
  • Melakukan promosi pariwisata dan membangun informasi wisata Kotawringin Timur di daerah tujuan wisata.
  • Melakukan kerjasama dengan berbagai agent travel untuk memasukkan Kotim dalam paket wisata.
  • Mendorong swasta untuk melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas akomodasi dan fasilitas pendukung pariwisata Kabupaten Kotim.
  • Memanfaatkan opbyek wisata di luar daerah sebagai bagian dari wisata di Kabupaten Kotim dengan membentuk jaringan pariwisata antar daerah.
  • Membangkitkan kesadaran seluruh elemen pemerintah kabupaten dan masyarakat unruk mengembangkan potensi pariwisata daerah .
  • Memantapkan Bandara Sampit dalam penerbangan langsung dengan kota potensial lainnya.

3. Strategi Kekuatan-Ancaman : Menggunakan kekuatan untuk mengatasi Ancaman
  • Peningkatan kebersihankota dan obyek wisata.
  • Inovasi produk wisata dan atraksi wisata serta peningkatan kualitas pelayanan.
  • Mengembangkan layanan ekowisata dan mengembangakan citra sebagai daerah ramah lingkungan.

4. Strategi Kelemahan-Ancaman : Meminimalkan kelemahan dan mengatasi ancaman
  • Mengembangkan kawasan pantai dengan infrastruktur yang memadai dan melakukan penanggulangan abrasi.
  • Melakukan sosialisasi pengembangan pariwisata kepada seluruh jajaran pemerintah dan pihak terkait.
  • Melakukan koordinasi antar instansi dan tingkat pemerintah.
  • Penanggulangan pariwisata secara lintas sektor.
 sumber : Mediasi Bulletin Penelitian dan Perencanaan Pembangunan Edisi IV Tahun VI 2014

1 komentar:

Bahasa Sampit dan Kaum Milenial (dalam buku Kata Milenial tentang Bahasa Sampit)

Menjadi salah satu anak muda yang lahir dengan menyandang predikat generasi milenial, memang sangat beruntung. Kemampuan multitasking yan...