REGIONAL KALIMANTAN
OLEH PIMPINAN CABANG IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH KOTAWARINGIN TIMUR
“Hai orang-orang yang beriman,
apabila dikatakan kepadamu: ”Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
”Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu penge-tahuan beberapa
derajat. Dan Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
mngetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS 58:11)
Perkaderan mempunyai peranan
penting dalam keberlangsungan organisasi. Dinamisasi organisasi entah itu
mengalami stagnansi atau kepesatan dalam berkarya adalah merupakan implementasi sekaligus parameter berhasil
atau tidaknya perkaderan. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mendeklarasikan diri
sebagai organisasi kader sudah seharusnyalah untuk senantiasa berbenah sehingga
tidak mengalami kejumudan dalam organisasi. Selain hal tersebut perkaderan juga
memiliki peran penting untuk regenerasi keberadaan organisasi.
Tri Kompetensi Dasar IMM, yaitu intelektual,
humanitas dan religiusitas sebagai identitas IMM, itulah seharusnya yang
dimiliki oleh setiap kader IMM. Perkaderan yang dilakukan oleh IMM pun juga
harus berlandaskan terhadap identitas tersebut. Oleh sebab itu kaderisasi yang
dilakukan, Pertama haruslah mampu
memberi penguatan kecerdasan spiritual. Yaitu, pembinaan menuju pada
keyakinan terhadap nilai-nilai transenden dan menjadikan Islam sebagai wujud “kepasrahan” yang termanifestasikan dalam
kehidupan kader. Kedua, kaderisasi yang mentradisikan kecerdasan
intelektualitas. Setiap kader dituntut untuk selalu kritis dan mampu
melakukan pembacaan terhadap realitas dengan bekal ontology dan epistemology
yang dimilikinya. Ketiga, kaderisasi yang berbasis pada pemupukan kecerdasan
sosial. Kecerdasan sosial ini ditandai dengan keberanian melakukan gerakan
aksi (praksis gerakan) dengan beragam variasi metodologi guna melakukan
pencerahan ummat.
Adapun
masalah mendasar yang kami hadapi saat ini adalah kurang tersedianya instruktur
perkaderan yang mampu mengader secara profesional. Oleh karena itu, kami
pimpinan cabang, utamanya bidang kader merasa perlu untuk mengadakan LID (Latihan Instruktur Dasar) dengan tujuan
ingin melahirkan instruktur-instruktur yang berkualitas dan militan.
Semoga
segala harapan dan cita kami dimudahkan dan di ridhoi Allah SWT, sehingga
terciptanya kader-kader yang mampu mensinergikan antara intelektual, humanitas
dan ke-religiannya dapat terwujud dan dapat menjadi pencerah bagi umat, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar